Oversize Adalah : Pengertian, Dan Cara Menghitung
Creative Mind
2 min read
Oversize - Oversize adalah istilah yang sering kita dengan pada dunia otomotif. Namun apa sih sebenarnya oversize itu? Oversize adalah salah satu cara perbaikan mesin dengan memperbesar ukuran piston. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mesin.
Terdapat beberapa tujuan sebuah mesin dilakukan oversize. Salah satunya adalah untuk mengembalikan perfoma mesin, meningkatkan perfoma mesin, dan berbagai tujuan lainnya. Oversize sendiri terdapat berbagai ukuran tergantung kebutuhan. Untuk lebih jelasnya mengenai oversize baik pengertian dan cara menghitungnya akan dibahas pada artikel berikut ini.
Pengertian Oversize
Oversize adalah salah satu teknik perbaikan pada bidang otomotif. Apabila diartikan secara harafiah maka oversize terdiri dari Over yang berarti kelebihan, dan size yang berarti ukuran. Oversize adalah salah satu cara yang dilakukan dengan mengubah ukuran pada sektor silinder yaitu dengan mengubah ukuran boring beserta pistonnya.
Pada umumnya oversize terdiri dari beberapa ukuran yaitu 25, 50, 75, dan 100. Yang mana setiap ukuran mewakili satuan ukuran nol koma milimeter. Artinya apabila sebuah mesin dengan kapasitas 50 mm di oversize 50, maka ukurannya berubah menjadi 50,50 mm.
Oversize ini secara otomatis juga harus menyesuaikan ukuran ring piston serta diameter liner yang baru. Oleh karena itu liner harus di kolter untuk memperbesar ukuran diameter liner silinder untuk menyesuaikan ukuran piston oversize.
Post a Comment
target="_blank">cara menggunakan bore gauge berikut ini. Setelah mendapatkan ukuran maksimal dari keausan pada bore atau liner maka baru dapat lanjut ke langkah yang kedua.
Sebagai contoh ukuran standar liner adalah 70 mm. Namun setelah diukur didapatkan hasil 70,30 mm untuk keausan terbesar. Maka untuk mengembalikan perfoma mesin, ukuran piston harus dioversize 50. Selain itu ring piston dan juga ukuran liner juga harus disesuaikan. Apabila ada baret pada liner maka harus disesuaikan dengan kedalaman baret pada liner atau boring. Apabila oversize 25 sudah cukup untuk menghilangkan baret maka piston dan ring dapat diganti dengan oversize 25. Namun apabila tidak cukup maka perlu di oversize dengan ukuran yang lebih besar.
2. Menentukan Ukuran Oversize
Ukuran umum dari oversize adalah 25, 50, 75 dan 100. Tapi ada juga ukuran oversize hingga 125. Contoh ketika ukuran oversize adalah 25 maka piston diganti dengan ukuran yang lebih besar dari 0,25 mm standar ukuran piston. Misalkan ukuran piston standar 50 mm, piston 25, ukurannya adalah 50,25mm. Kemudian ketika ukuran 100, maka ukuran piston yang 51mm. Setelah menentukan ukuran oversizenya, kemudian siapkan ukuran piston oversizenya yang sesuai.
Apabila sampai ukuran oversize maksimal tidak sesuai dengan keausan atau baret maka perlu di shock ulang atau perlu dilakukan penggantian boring atau liner. Dengan penggantian maka semua komponen yaitu piston dan ring akan kembali ke standar lagi sesuai dengan ukuran pada buku manual.
3. Melakukan Kolter Pada Boring Atau Liner
Setelah siap ukuran piston oversizenya, mekanik juga harus mengganti ring piston sesuai dengan ukuran piston. Kemudian dibawa ke bengkel bubut untuk dikorter blok mesin. Proses kolter atau korter pada boring atau liner disesuaikan dengan kebutuhan. Apabila memerlukan oversize 25 maka dilakukan proses oversize 25 dan seterusnya.
Setelah selesai dikorter, tinggal mekanik piston perakitan dan cincin piston, serta semua peralatan lainnya. Piston dan ring piston yang dipasang adalah piston baru dan cincin yang sesuai dengan ukuran oversize yang dilakukan.
Setelah selesai dikorter, tinggal mekanik piston perakitan dan cincin piston, serta semua peralatan lainnya. Piston dan ring piston yang dipasang adalah piston baru dan cincin yang sesuai dengan ukuran oversize yang dilakukan.
Diatas adalah pembahasan mengenai oversize baik pengertian oversize maupun cara menghitung oversize. Semoga dapat menambah wawasan dan pengetahuan.