Perawatan Sistem Pelumasan: Cara Dan Kerusakan
Artikel ini akan membahas pentingnya perawatan sistem pelumasan serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk menjaga sistem pelumasan dalam kondisi optimal. Dengan melakukan perawatan yang tepat, Anda dapat mencegah kerusakan yang tidak diinginkan, mengurangi biaya perbaikan, dan memaksimalkan masa pakai mesin.
Perawatan Sistem Pelumasan
Oli yang digunakan pada kendaraan selalu harus diganti dengan oli baru sesuai dengan ketentuan servis. Namun, banyak orang yang salah beranggapan bahwa oli harus diganti setiap 3 bulan sekali. Itu adalah asumsi yang salah.
Lalu, kapan sebenarnya kita harus mengganti oli? Berdasarkan panduan perawatan periodik, pergantian oli harus dilakukan berdasarkan penggunaan mesin. Informasinya bisa dilihat dari angka yang tertera pada odometer. Dari situ, kita dapat menentukan waktu yang tepat untuk mengganti oli, misalnya setiap 5000 km. Selain itu, kita juga harus memperhatikan perubahan warna oli mesin, misalnya:
- Warna merah menunjukkan minyak bercampur dengan bensin.
- Warna kelabu menunjukkan minyak bercampur dengan serbuk-serbuk bantalan.
- Putih susu menunjukkan minyak bercampur dengan air.
- Warna coklat menunjukkan minyak bercampur dengan karbon.
Cara Pengecekan Minyak Pelumas
Ada beberapa cara untuk melakukan perawatan sistem pelumasan, di antaranya adalah cara pengecekan minyak pelumas:
- Letakkan kendaraan di tempat yang rata.
- Jika mesin masih dalam kondisi panas setelah perjalanan, tunggu sekitar 30 menit hingga suhu mesin turun.
- Jika mesin dalam kondisi dingin, nyalakan mesin selama 1-3 menit, kemudian matikan.
- Ambil tangkai pengukur minyak dan bersihkan dengan lap bersih, lalu masukkan kembali dengan tepat.
- Lihat level minyak pada tangkai pengukur, pastikan berada pada tingkat F dan L.
- Periksa viskositas minyak dengan jari tangan.
- Perhatikan perubahan warna minyak mesin.
Cara Perawatan Sistem Pelumasan
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam menerapkan perawatan sistem pelumasan:
- Periksa bak minyak pelumas setiap 500 jam.
- Bersihkan bak minyak dan saringan hisap dari pompa dengan menggunakan minyak ringan atau pelarut.
- Periksa saringan minyak, bersihkan rumah filter dengan menggunakan minyak ringan atau pelarut, dan periksa kertas saringan. Jika terlihat kotoran, serbuk logam warna putih, atau warna tembaga, segera lakukan penggantian.
- Periksa tekanan minyak pelumas. Jika tekanan tidak sesuai dengan yang disyaratkan oleh pabrik, matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.
Kerusakan & Perbaikan Sistem Pelumasan
Setelah mengetahui cara perawatan sistem pelumasan, kita juga perlu tahu cara memperbaikinya. Berikut adalah beberapa kerusakan yang bisa terjadi pada sistem pelumasan dan cara perbaikannya:
1. Penekanan minyak pelumas dalam motor terlalu rendah
Penyebab: Minyak pelumas dalam saringan kurang.
Perbaikan: Tambahkan minyak pelumas sesuai volume yang dibutuhkan, bersihkan pompa minyak dari kotoran, ganti pegas pengontrol dengan yang baru, dan ganti minyak pelumas dengan viskositas yang tepat.
2. Penekanan minyak pelumas dalam motor tidak teratur
Penyebab: Minyak pelumas dalam saringan mulai berkurang.
Perbaikan: Tambahkan minyak pelumas yang baru sesuai kebutuhan, bersihkan pompa minyak dari kotoran yang menempel.
3. Penekanan minyak pelumas dalam motor terlalu tinggi:
Penyebab: Katup dan pegas pengontrol minyak pelumas terjepit atau kaku.
Perbaikan: Perbaiki katup dan pegas yang terjepit, bersihkan jika ada sumbatan, dan atur kembali pegas pengontrol tekanan minyak pelumas.
Dalam perawatan sistem pelumasan, terdapat berbagai aspek yang perlu diperhatikan, seperti pemilihan pelumas yang sesuai, pemantauan kualitas pelumas, perawatan sistem otomatis, dan pemilihan interval penggantian pelumas yang tepat. Selain itu, pemahaman tentang tanda-tanda perubahan warna pelumas juga menjadi penting untuk mendeteksi adanya masalah potensial pada mesin.